Cara Cerdas Memulai Usaha Warteg
BECKER.BIZ.ID - Halo, jika kamu ingin memulai usaha warteg, simak artikel ini sampai selesai untuk mengetahui tips memulai usaha warteg.
Pada awal kemunculannya, warteg menyajikan makanan bagi kalangan ekonomi menengah ke bawah, khususnya bagi buruh kasar seperti kuli bangunan. Karena harga yang terjangkau dan porsi yang cukup mengenyangkan, warteg dengan cepat diterima oleh berbagai kalangan.
Oleh karena itu, tidak mengherankan jika warteg berkembang pesat di berbagai kota besar.
Bahkan, warteg digadang-gadang sebagai salah satu bisnis dengan laba usaha yang menjanjikan.
Lalu, bagaimana cara memulai usaha warteg?
Tips membuka usaha Warteg
1. Memilih Lokasi
Tips pertama adalah memilih lokasi yang strategis. Selain modal, lokasi merupakan faktor penting yang menunjang kesuksesan usaha, termasuk usaha warteg.
Sebaiknya pilih lokasi yang ramai, seperti dekat perkantoran, rumah sakit, sekolah (terutama SMA), universitas, kos-kosan, pasar, atau terminal. Lokasi-lokasi tersebut dapat menjadi tempat berkumpulnya target pasar potensial untuk usaha warteg Anda.
Contohnya, di sekitar SMA, target pasar tidak hanya terbatas pada guru, tetapi juga para siswa. Banyak siswa SMA yang tinggal di kos-kosan, sehingga keberadaan warteg akan memudahkan mereka untuk mendapatkan asupan gizi yang cukup. Lokasi-lokasi tersebut perlu Anda pertimbangkan. Usahakan untuk melakukan survei beberapa tempat sambil memperhatikan apakah sudah banyak pesaing di sekitar lokasi tersebut.
Selain itu, perhatikan apakah usaha Anda berada di sisi kiri atau kanan jalan, apakah berada di jalan yang dilalui oleh target konsumen, dan apakah itu jalur pulang mereka.
Hal-hal tersebut sebaiknya juga dipertimbangkan.
2. Membuat Menu menarik
Tips selanjutnya adalah membuat menu yang menarik. Setiap pengusaha kuliner dituntut untuk inovatif dan kreatif.
Meski Anda membuka usaha warteg, tidak ada salahnya untuk melakukan inovasi pada menu. Jangan karena usaha Anda warteg, Anda menyiapkan menu yang itu-itu saja.
Namun, bukan berarti makanan-makanan khas seperti sayur lodeh, sayur asem, telur balado, ikan goreng, dan tumis-tumisan harus Anda hilangkan. Anda tetap bisa menyediakan menu tradisional tersebut dan menambahkan kreasi Anda pada menu tersebut.
Untuk mencari ide kreasi menu, Anda bisa mencari inspirasi dari YouTube.
Banyak YouTuber yang bisa menjadi referensi. Namun, Anda juga perlu memperhatikan harga jual. Jangan sampai inovasi menu malah membuat harga menjadi tidak terjangkau.
Ingat, warteg dikenal dengan harga yang terjangkau oleh semua kalangan.
3. Menggunakan Bahan yang segar
Tips selanjutnya adalah menggunakan bahan baku yang segar. Selain berinovasi dalam menu, Anda juga harus memperhatikan kualitas bahan baku. Bahan baku yang segar akan mempengaruhi rasa dan harga makanan.
Usahakan untuk mencari pemasok yang menyediakan bahan baku segar dengan harga yang sesuai dengan anggaran yang telah Anda tetapkan.
Penggunaan bahan baku segar akan membuat rasa masakan lebih lezat dibandingkan makanan yang terbuat dari bahan baku kurang segar.
Selain itu, menjaga kesegaran bahan baku juga akan mempengaruhi rasa dibandingkan dengan bahan yang sudah lama disimpan di dalam kulkas atau masakan yang sudah dipanaskan berulang kali. Meskipun menjaga kesegaran bahan baku cukup merepotkan, Anda bisa mengakalinya dengan menyusun menu yang tahan lama. Makanan yang digoreng, seperti ikan atau ayam goreng, dapat disajikan dengan cara digoreng ulang sesuai pesanan.
Tumis-tumisan juga bisa dimasak mendekati jam makan siang.
4. Menjaga Kebersihan
Tips selanjutnya adalah menjaga kebersihan. Meskipun warteg dikenal sebagai tempat makan untuk kalangan menengah ke bawah, kini warteg telah mengalami perubahan yang signifikan, terutama dalam hal kenyamanan dan kebersihan. Kebersihan menjadi faktor penting yang dapat menarik konsumen.
Orang akan merasa nyaman makan di tempat yang bersih, berbeda dengan tempat yang berantakan, kotor, dan berbau tidak sedap.
Pastikan Anda atau karyawan Anda selalu sigap dalam membersihkan piring kotor, menjaga kebersihan alat makan dan tempat makan, serta menjaga kebersihan dapur.
5. Menetapkan harga yang tepat
Tips berikutnya adalah menetapkan harga yang tepat. Penentuan harga yang tepat dapat mempengaruhi apakah warteg Anda laris atau tidak. Harga harus disesuaikan dengan target pasar dan kualitas bahan yang digunakan.
Jika Anda menargetkan mahasiswa, anak kos, dan pekerja, Anda bisa menentukan harga mulai dari 10 ribu hingga 25-30 ribu rupiah per porsi.
Tetapkan harga yang sesuai dengan kemampuan warga sekitar atau harga rata-rata warteg di kota Anda. Jika harga Anda sedikit lebih mahal, tidak masalah, asalkan rasa masakan Anda bisa bersaing. Jangan sampai harga terlalu mahal tapi rasa kurang memadai.
Sebaliknya, jika harga lebih murah, terapkan semboyan "harga kaki lima, rasa bintang lima."
Analisis Modal Usaha Warteg
Berikut adalah contoh analisis usaha warteg sederhana yang diambil dari pena dewi.com. Analisis modal usaha ini tidak termasuk sewa tempat, karena diasumsikan Anda sudah memiliki tempat usaha.
Misalnya, harga satu porsi makanan di warteg Anda adalah Rp10.000. Jika dalam sehari terjual 30 porsi, maka omset harian Anda adalah Rp300.000. Dalam sebulan (30 hari), omset Anda mencapai Rp9.000.000.
Setelah dikurangi biaya produksi bulanan sekitar Rp3.500.000, Anda memperoleh keuntungan bersih sekitar Rp5.500.000 setiap bulannya.
Angka yang sangat menarik dengan menjual 30 porsi per hari dengan harga Rp10.000 per porsi.
Untuk memberi inspirasi lebih lanjut dalam memulai usaha warteg, kita ingin berbagi kisah sukses pengusaha warteg, Kharisma Bahari. Kharisma Bahari, milik Sayudi, seorang pria asal Jawa Tengah, memiliki slogan "Mawar Tegangan Jabodetabek".
Pada tahun 2018, Kharisma Bahari sudah memiliki hingga 180 cabang.
Pencapaian luar biasa dari seseorang yang hanya memiliki pendidikan hingga SD. Warteg ini menggunakan strategi waralaba untuk mengembangkan bisnisnya.
Nah itulah informasi menarik mengenai cara membuka usaha warteg dan estimasi modal.
Semoga bermanfaat. (*)
COMMENTS