BECKER.BIZ.ID – Nurani Perempuan Women's Crisis Center (NPWCC) Sumatera Barat terus memperjuangkan penghapusan kekerasan berbasis gender...
BECKER.BIZ.ID – Nurani Perempuan Women's Crisis Center (NPWCC) Sumatera Barat terus memperjuangkan penghapusan kekerasan berbasis gender yang kian meningkat. Langkah ini diwujudkan melalui pertemuan dengan Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat, Muhidi, untuk membahas penanganan korban kekerasan, Senin (13/1).
Diskusi yang berlangsung di ruang khusus DPRD ini melibatkan stakeholder terkait, dengan fokus pada pemulihan korban dan pencegahan kekerasan yang berulang. Direktur NPWCC, Rahmi Meri Yenti, menyampaikan data mengkhawatirkan yang menunjukkan sebanyak 952 kasus kekerasan berbasis gender terjadi antara 2015-2023.
"Penanganan korban kekerasan belum berjalan secara menyeluruh, sehingga korban berisiko mengalami kekerasan kembali. Dukungan anggaran sangat diperlukan untuk memperbaiki sistem pemulihan," ungkap Meri.
Dalam kesempatan tersebut, Muhidi menekankan pentingnya kerja sama semua pihak untuk mengatasi persoalan ini. Ia meminta agar masyarakat turut berperan aktif dalam melindungi perempuan dan anak dari tindak kekerasan.
"Permasalahan ini harus kita sikapi bersama, dimulai dari memahami akar masalahnya. Dengan begitu, kita bisa mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak agar tidak terulang kembali," ujar Muhidi.
Ia menambahkan, komitmen DPRD untuk menindaklanjuti masukan dari NPWCC dan meningkatkan pengawasan terhadap kekerasan berbasis gender akan terus diperkuat. "Mari kita bekerja sama secara masif demi menekan angka kekerasan dan menciptakan lingkungan yang aman bagi semua," tutupnya.(*/rcd)
COMMENTS