Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Peluang Bisnis Bimbel! Begini Cara Menarik Klien Jangka Panjang dengan Pemasaran Digital yang Tepat!



BECKER.BIZ.ID- Pada artikel ini akan membahas mengenai cara memulai bisnis Bimbel agar berhasil dan sukses dan Go-Online.

Halo, banyak di antara kita yang telah membangun branding untuk bisnis bimbingan belajar (bimbel) secara online dan membangun pemasaran bimbel kita di dunia maya. 

Namun, banyak yang belum berhasil menemukan klien yang akhirnya dapat berkunjung dan bergabung dalam program bimbel kita. 

Nah bagaimana caranya agar kita bisa mendapatkan klien melalui dunia online, sehingga kita bisa memperoleh klien untuk bisnis jasa kita, terutama untuk bisnis jasa yang kita miliki ini, yang mungkin bukan memiliki harga yang murah, tetapi lebih tinggi atau premium. 

Contoh bisnis jasa tersebut adalah seperti psikolog atau bisnis bimbel.


Ide Usaha Bimbel

Bicara tentang bisnis bimbel, harga untuk bimbel memang bisa dibilang terjangkau, misalnya untuk anak SD sekitar tiga juta hingga sekitar enam juta untuk siswa SMP, SMA, dan SMK. 

Bisnis bimbel memiliki potensi yang sangat baik karena setelah seorang siswa puas dengan pembelajaran di tingkat SD, mereka bisa melanjutkan ke SMP dan SMA. 

Retensi atau tingkat keberlanjutan belajar di bimbel tersebut cukup tinggi, yang artinya klien bisa tetap mengikuti bimbel dari SD, SMP, hingga SMA. 

Hal ini menjadikan bisnis bimbel sangat menguntungkan. 

Satu klien yang kita dapatkan bisa memberikan keuntungan dalam jangka panjang bagi bisnis bimbel kita.

Namun, tantangannya adalah bagaimana menjual bisnis jasa kita melalui online. 

Beberapa pebisnis jasa, termasuk pemilik bisnis bimbel, sering bertanya kepada saya, bagaimana cara beradaptasi dengan dunia online yang kini menjadi tempat utama untuk mencari klien. 

Dulu, banyak pebisnis jasa yang mencari klien dari dunia offline, namun sekarang mereka harus beralih ke dunia online untuk mencari klien. 

Untuk itu, kita perlu memperhatikan di mana klien-klien kita berkumpul dan bagaimana cara agar kita bisa menarik mereka untuk menjadi klien kita.

Biasanya, sebagai pebisnis bimbel, kita datang langsung ke sekolah dan memberikan brosur kepada orang tua siswa saat mereka menjemput anaknya. 

Setelah itu, orang tua akan membaca brosur tersebut dan memutuskan apakah mereka akan langsung mendaftar atau tidak. 

Begitu pula dengan promosi di dunia online, meskipun kita mempromosikan bimbel kita secara online, tidak langsung ada yang membeli begitu saja. 

Dibutuhkan lebih dari sekadar promosi; ada yang namanya virtual selling atau penjualan secara virtual.

Sebagai contoh, setelah orang tua mendapatkan brosur, mereka akan membaca informasi tentang bimbel tersebut dan mempertimbangkan untuk mendaftarkan anaknya.

 Namun, tetap ada kebutuhan untuk mengunjungi bimbel dan mendapatkan penjelasan langsung mengenai program yang ditawarkan, hasil yang dapat diperoleh anaknya, dan berbagai detail lainnya. 

Di sinilah sesi konsultasi atau consultative selling menjadi penting.

Jadi, consultative selling adalah proses dua arah, di mana orang tua dan anak datang ke tempat bimbel untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut. 

Begitu mereka tiba, staf bimbel akan menyambut mereka, memberi minum, dan menjelaskan program-program yang ada di bimbel. 

Proses ini penting agar klien merasa yakin untuk melanjutkan ke tahap berikutnya, seperti memilih program yang sesuai, menandatangani kontrak, dan akhirnya melakukan pembayaran.

Sayangnya, banyak pebisnis jasa yang tidak menyadari pentingnya tahap consultative selling. 

Mereka mengira cukup dengan memanfaatkan digital marketing atau iklan online untuk menjual jasa mereka, tetapi itu tidak cukup. Untuk bisnis jasa yang memiliki harga premium, seperti bimbel, kita membutuhkan virtual selling. 

Artinya, sesi konsultasi yang biasanya dilakukan secara langsung di lokasi bimbel harus dipindahkan ke dunia online, agar klien dapat merasakan pengalaman yang sama meski secara virtual.

Untuk itu, jika kita ingin mendapatkan klien premium di dunia online, kita tidak bisa hanya mengandalkan digital marketing. 

Kita harus menambahkan elemen virtual selling untuk memindahkan proses konsultasi tersebut ke platform digital. 

Dengan demikian, kita dapat membangun hubungan yang lebih kuat dengan klien dan meningkatkan tingkat konversi dari klien potensial menjadi klien yang sebenarnya.

Semoga penjelasan ini membantu teman-teman yang sedang menjalankan bisnis jasa, khususnya bimbel, untuk meningkatkan konversi dan menarik lebih banyak klien secara online. Jangan lupa, untuk terus mengembangkan model bisnis online Kamu dengan menerapkan virtual selling.

Terima kasih, semoga sukses dan sampai jumpa.(*)