Mobil China Mengaspal di Seluruh Dunia, Ekspor Melonjak, Pasar Listrik Terbesar
BECKER.BIZ.ID - Industri otomotif China saat ini berkembang pesat, bahkan hampir 98% mobil baru yang saat ini melintas di jalan raya Indonesia berasal dari pabrikan China.
Desainer ternama dari Eropa dan Amerika kini bergabung dengan industri otomotif China.
Saat ini, China menjadi pemimpin pasar global, dan pemerintah China juga aktif mendorong pengembangan serta adopsi kendaraan listrik (EV) melalui sejumlah kebijakan, seperti subsidi, pembebasan pajak, dan dukungan untuk pengembangan infrastruktur pengisian daya.
Selain itu, regulasi yang mewajibkan produsen mobil baru untuk memproduksi dan menjual sejumlah kendaraan listrik bertujuan untuk mempercepat transisi ke mobil yang lebih ramah lingkungan.
Seperti yang telah dijelaskan, China memiliki visi untuk menjadi produsen terdepan di dunia dalam hal kendaraan listrik dan hibrida.
Melalui kebijakan yang mendukung inovasi teknologi dan pengembangan industri otomotif yang berkelanjutan, negara ini menjadi pemimpin global dalam sektor kendaraan ramah lingkungan. China juga berupaya memperkuat posisinya di pasar global dan bersaing dengan produsen mobil ternama dari Eropa.
Produsen mobil baru di China kini mulai merekrut desainer berbakat dari Eropa yang memiliki pengalaman dan rekam jejak yang mengesankan, termasuk desainer ternama yang sebelumnya bekerja di perusahaan-perusahaan seperti Alfa Romeo, BMW, Mercedes-Benz, Volkswagen, dan Ferrari.
Saat ini, banyak di antara mereka yang memilih untuk bergabung dengan perusahaan otomotif asal China, seperti Nio, Geely, BYD, dan Great Wall Motors.
Ekspor mobil dari China mengalami lonjakan sebesar 63,7% pada tahun 2023, sementara penjualan domestik yang didorong oleh insentif akhir tahun dari pemerintah China naik 4,2% sepanjang tahun 2023.
Lonjakan ekspor menjadi 4,1 juta unit pada tahun 2023 menempatkan China melampaui Jepang sebagai eksportir mobil nomor satu di dunia.
Jepang mengekspor 3,6 juta mobil dalam 11 bulan pertama tahun ini, dan sulit bagi Jepang untuk mengalahkan China sebagai eksportir mobil nomor satu dunia pada tahun 2023, kecuali pada bulan Desember 2023, ketika ekspor mobil Jepang mencapai 500.000 unit.
Produsen mobil China telah secara agresif memperluas ekspornya untuk mencari pertumbuhan yang tidak ditemukan di dalam negeri.
Mengingat perekonomian China yang melambat, mereka mulai beralih ke kendaraan listrik. Subsidi pemerintah telah mengubah China menjadi pasar kendaraan listrik terbesar di dunia, dengan mencatatkan kenaikan signifikan pada kendaraan listrik, meskipun penjualan mobil secara keseluruhan mengalami stagnasi.
Penjualan mobil di China pada tahun lalu tercatat sebanyak 21,9 juta unit, turun dari puncaknya yang mencapai sekitar 24 juta unit pada tahun 2017.
Peningkatan ekspor ke Rusia juga turut memperkuat ekspor mobil China pada tahun 2023, terutama setelah produsen mobil Eropa dan Jepang mundur akibat perang di Ukraina.
China mengekspor 840.000 kendaraan ke Rusia dalam 11 bulan pertama tahun lalu, termasuk truk, bus, dan mobil penumpang.
Namun, permintaan di Rusia dan negara-negara tetangga mulai melambat, dan pertumbuhan ekspor di masa depan akan sangat bergantung pada peningkatan penjualan kendaraan listrik di luar negeri.
Produsen kendaraan listrik asal China, di antaranya, telah menargetkan pasar Asia Tenggara, Eropa, dan Australia.
Meskipun data yang dirilis menunjukkan bahwa kendaraan listrik menyumbang 24% dari penjualan mobil baru di China pada tahun 2023, naik dari 12% pada tahun 2021, dan termasuk hibrida, pangsa kendaraan energi baru dalam total penjualan mencapai 36%.
Tesla Model Y menjadi kendaraan listrik terlaris di China pada tahun lalu dengan 646.800 unit terjual, disusul oleh BYD Song yang terjual sebanyak 428.600 unit.
Uni Eropa yang khawatir dengan meningkatnya impor mobil dari China membuka penyelidikan perdagangan pada tahun lalu terkait subsidi pemerintah China untuk kendaraan listrik. Proses investigasi tersebut masih berlangsung.
Asosiasi pabrikan mobil China menyatakan bahwa total penjualan semua kendaraan, baik di dalam maupun luar negeri, termasuk truk dan bus, mencapai 30 juta unit pada tahun 2023, meningkat 12% dibandingkan tahun sebelumnya. Mereka memperkirakan bahwa pertumbuhan akan melambat menjadi sekitar 3% pada tahun ini.
Beberapa desainer ternama yang pindah ke China antara lain Erich Heine, yang sebelumnya dikenal sebagai desainer di BMW, Audi, dan Lamborghini.
Sejak 2017, ia bekerja di BYD sebagai Direktur Desain dan memimpin proyek desain untuk berbagai lini produk BYD, termasuk BYD Dolphin, Han, dan Ato.
Pontus Fontaus, seorang desainer asal Swedia-Amerika, saat ini menjabat sebagai Direktur Desain Lanjutan di JC Los Angeles dan Direktur Teknis di pusat R&D di China. Sebelumnya, Pontus terlibat dalam desain model-model seperti Volvo V40, V60, dan proyek "For Future".(*)