Mahyeldi Tunjukkan Kepemimpinan Gemilang, Sektor Pertanian Sumbar Alami Lonjakan Signifikan di Era Pemerintahan Saat Ini



BECKER.BIZ.ID — Di bawah kepemimpinan Gubernur Mahyeldi dan Wakil Gubernur Audy Joinaldy, sektor pertanian Sumatera Barat (Sumbar) menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan. Inisiatif dan kebijakan Pemerintah Provinsi Sumbar telah membawa dampak positif bagi sektor pertanian, tanaman pangan, dan hortikultura di daerah tersebut.


Kemajuan ini tercermin dalam kontribusi sektor pertanian yang kini menjadi pilar utama ekonomi daerah. Gubernur Mahyeldi mengungkapkan, “Pertumbuhan pesat sektor pertanian ini sangat berpengaruh terhadap perekonomian Sumatera Barat dan telah menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi daerah.”


Dalam Seminar Internasional yang baru-baru ini diadakan di Padang, Mahyeldi menegaskan pentingnya sektor pertanian bagi perekonomian Sumbar dan kontribusinya terhadap Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB). Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023 menunjukkan sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan menyumbang 21,20% terhadap PDRB Sumbar. Peningkatan kontribusi sektor pertanian terlihat jelas dari 2,18% pada tahun 2021 menjadi 3,54% pada tahun 2023.


Laporan produksi pertanian tahun 2023 mencatat peningkatan rata-rata 11,45% dibandingkan tahun sebelumnya. Produksi padi naik dari 1,37 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) menjadi 1,47 juta ton. Selain itu, produksi cabai dan bawang juga mengalami kenaikan signifikan, masing-masing mencapai 127.620 ton dan 233.915 ton pada tahun 2023. Produksi jagung dan komoditas perkebunan lainnya juga menunjukkan tren positif.


Mahyeldi menyoroti, peningkatan produksi ini berdampak pada pendapatan petani dan Nilai Tukar Petani (NTP) di Sumbar. Berdasarkan data terbaru BPS, NTP mencapai 124,10 pada Agustus 2024, meningkat dari 110,78 pada tahun 2023.


Penelitian oleh Balitbang Provinsi Sumbar bersama Fakultas Pertanian Universitas Andalas menunjukkan peningkatan pendapatan petani rata-rata 14,22% dari tahun 2022 ke 2023. Pencapaian ini merupakan hasil dari kebijakan pembangunan pertanian yang fokus pada kesejahteraan petani, termasuk alokasi anggaran sebesar 10% dari APBD dalam RPJMD Provinsi Sumbar 2021-2026.


Pemprov Sumbar juga mengimplementasikan berbagai inovasi seperti Good Agricultural Practices (GAPs) dan pembentukan Lembaga Sertifikasi Organik (LSO) untuk mendukung pertanian berkelanjutan. Mahyeldi berharap inisiatif ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dan mendukung pertanian yang lebih produktif dan berkelanjutan di masa depan.


“Prinsip kami adalah menumbuhkan ketahanan melalui teknologi untuk masa depan pertanian yang berkelanjutan,” kata Mahyeldi.


Keberhasilan ini menunjukkan komitmen Pemerintah Provinsi Sumbar dalam memajukan sektor pertanian dan memperkuat fondasi ekonomi daerah. (adpsb/bud)


Post a Comment

Previous Post Next Post