Gubernur Mahyeldi Lepas Ekspor 11 Ton Ikan Kerapu Sumbar ke Hong Kong, Berharap Ekspor Lebih Besar di Masa Depan



BECKER.BIZ.ID – Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah Datuak Marajo, menghadiri acara pelepasan ekspor 11 ton ikan kerapu hidup menuju Hong Kong, yang berlangsung pada Kamis (22/8/2024) di Teluk Sungai Nyalo, Koto XI Tarusan, Pesisir Selatan. Jenis ikan yang diekspor kali ini adalah kerapu cantik dan kerapu cantang dengan nilai total mencapai Rp2 miliar.


Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Mahyeldi mengungkapkan kebanggaannya atas keberhasilan ekspor ini dan menargetkan peningkatan volume ekspor di masa mendatang. “Ikan kerapu ini diekspor dalam kondisi hidup melalui jalur laut. Kami berharap jumlah ekspor ini bisa meningkat menjadi 15 hingga 20 ton di masa depan,” kata Mahyeldi, didampingi oleh Kepala Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKHIT) Sumatera Barat, Ibrahim, serta Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sumbar, Reti Wafda.


Mahyeldi juga menekankan bahwa ikan kerapu merupakan salah satu komoditas unggulan Sumatera Barat yang memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan. “Ini adalah kali kedua kami mengekspor kerapu ke Hong Kong tahun ini, dan ke depannya kami ingin memastikan kapasitas eksportir kita bisa mencapai 15 hingga 20 ton,” jelasnya.


Namun, untuk mencapai target tersebut, Mahyeldi menekankan perlunya perencanaan yang matang, termasuk mempersiapkan nelayan dan memperluas lahan budidaya kerapu. Saat ini, budidaya kerapu di Sumatera Barat tersebar di beberapa lokasi seperti Mentawai dan Pesisir Selatan, tetapi Mahyeldi berharap ada dukungan lebih dari pemerintah pusat untuk mengoptimalkan potensi ini, termasuk di daerah Pasaman Barat dan Pariaman.


“Selain dukungan dari pemerintah pusat, sinergi antara kabupaten dan kota juga sangat penting agar potensi budidaya kerapu ini bisa maksimal, dan pada akhirnya, meningkatkan nilai tukar nelayan di Sumatera Barat,” tambahnya.


Mahyeldi juga mengapresiasi peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP) di Sumbar yang sudah di atas rata-rata nasional, termasuk di sektor perikanan. Ia berharap, alokasi anggaran 10 persen untuk sektor pertanian, yang juga mencakup perikanan dan kehutanan, dapat memberikan dampak positif yang lebih besar.


Sementara itu, Kepala BKHIT Sumbar, Ibrahim, menyatakan bahwa ekspor ikan kerapu kali ini merupakan pengiriman kedua pada tahun 2024, dengan jumlah yang cukup besar. “Sebelumnya, kita juga sudah mengekspor ikan kerapu dengan nilai Rp2,4 miliar ke Hong Kong,” ungkapnya.


Ekspor ini tidak hanya memperkuat posisi Sumatera Barat sebagai daerah penghasil komoditas laut berkualitas, tetapi juga menunjukkan potensi besar perikanan Sumbar di pasar internasional. (*)

Post a Comment

Previous Post Next Post