Peluang Usaha Desa Minim Pesaing
BECKER.BIZ.ID-Delapan peluang usaha di desa yang belum banyak pesaingnya yang bisa untung bersih Rp250.000 dalam seharinya.
Kalau dulu ada anggapan yang lumayan melekat, kalau tinggal di desa itu berarti hidup penuh pas-pasan, serba terbatas, dan susah majunya.
Makanya banyak anak muda yang kepikiran buat merantau ke perkotaan. Alasannya jelas, di kota itu katanya lebih gampang cari kerja, gajinya lebih besar, dan kehidupan terlihat lebih modern.
Tapi seiring dengan waktu, pandangan itu mulai bergeser. Sekarang banyak orang sadar kalau desa itu justru punya potensi yang luar biasa besar.
Bukan cuma soal lahannya yang luas atau alamnya yang masih asri, tapi juga peluang usaha yang sebenarnya terbuka lebar. Bedanya dengan di kota, di desa itu justru persaingan usaha masih relatif longgar.
Nah, kalau kamu tinggal di desa atau punya rencana pulang kampung, kamu jangan minder.
Justru kamu punya peluang yang mungkin tidak didapatkan oleh orang yang hidup di kota.
Nah, kita bahas saja beberapa ide usaha keren yang bisa banget dijalankan di desa dan hasilnya pun sangat menjanjikan.
8 Peluang Usaha di Desa yang Belum Banyak Pesaing, Untung Hingga 250 Ribu sehari
1. Usaha pengolahan minyak jelantah
Minyak goreng bekas alias minyak jelantah biasanya dianggap limbah. Tapi tahukah kamu, minyak jelantah ini punya nilai jual yang cukup tinggi.
Di kota besar, pengolahan minyak jelantah sudah mulai jalan, tapi di desa peluangnya masih lebar banget.
Caranya simpel: minyak bekas dikumpulkan dari rumah warga, warung makan, atau penjual gorengan.
Setelah terkumpul banyak, minyak itu bisa dijual ke pengepul atau diolah sendiri jadi biodiesel, sabun, bahkan lilin.
Ada kisah tiga pemuda yang sukses mengumpulkan omzet ratusan juta hanya dari bisnis minyak jelantah ini. Selain cuan, usaha ini juga berdampak positif bagi lingkungan karena mengurangi limbah minyak.
Jadi, usaha ini bisa dibilang dua arah: untung secara finansial sekaligus bermanfaat bagi alam.
2. Usaha daur ulang plastik
Kalau ngomongin sampah plastik biasanya yang kebayang adalah masalah lingkungan. Tapi bagi yang jeli, ini justru peluang emas. Desa yang dekat dengan sumber sampah plastik misalnya dari pasar atau rumah tangga punya peluang yang sangat besar.
Plastik bisa dikumpulkan, disortir, dibersihkan, lalu dijual kembali ke pabrik daur ulang.
Bahkan ada yang kreatif mengubah botol bekas jadi kerajinan tangan atau barang baru dengan nilai tambah tinggi.
Ada pemuda desa yang bisa meraup omzet jutaan rupiah per bulan dari bisnis ini.
Dari situ kelihatan kalau sampah plastik bukan cuma masalah, tapi juga bisa jadi sumber penghasilan kalau dikelola dengan benar.
3. Usaha briket arang dari batok kelapa
Kalau desamu penghasil kelapa, jangan cuma ambil daging dan airnya saja.
Batok kelapa yang biasanya dibuang bisa diolah jadi briket arang. Produk ini banyak dicari, baik untuk rumah tangga, restoran, bahkan pasar ekspor.
Proses pembuatannya relatif sederhana: batok kelapa dibakar, dihancurkan, lalu dicetak jadi briket dengan alat sederhana. Modalnya kecil, tapi peluangnya sangat besar.
Bahkan ada pemuda yang berhasil meraup omzet ratusan juta dari ekspor briket arang ke luar negeri.
4. Usaha pabrik rokok tradisional
Kalau desamu punya banyak petani tembakau, ini peluang yang patut dipikirkan. Rokok tradisional berbasis tembakau lokal bisa dikemas jadi produk khas desa.
Memang butuh izin, usaha, dan legalitas. Tapi kalau semuanya sudah beres, potensi pasarnya besar. Apalagi pasar rokok di Indonesia itu luas.
Dengan tenaga kerja lokal, kemasan unik, dan branding khas daerah, rokok tradisional bisa jadi produk unggulan pedesaan, bahkan bisa dipasarkan secara online.
5. Usaha jasa pembuatan irigasi pertanian
Di desa, lahan pertanian adalah aset utama tapi masalah klasiknya ada di irigasi. Banyak petani kesulitan air terutama saat musim kemarau.
Nah, di sinilah peluang usaha jasa pembuatan irigasi muncul. Kalau kamu punya sedikit pengetahuan soal teknik atau konstruksi, kamu bisa menawarkan jasa pembuatan sistem irigasi modern.
Dengan begitu hasil panen meningkat dan kamu pun bisa mendapat penghasilan stabil. Usaha ini bahkan bisa dikerjakan bersama anak muda desa sehingga sekaligus memberdayakan masyarakat sekitar.
6. Usaha peternakan burung kicau
Jangan anggap remeh hobi burung. Burung kicau ternyata punya nilai jual tinggi, apalagi kalau kualitas suara dan jenisnya bagus.
Modal awalnya tidak besar, cukup mulai dari dua atau tiga pasang indukan.
Dengan perawatan sabar dan telaten, burung kicau bisa jadi bisnis yang serius. Ada cerita nyata seorang pemuda desa yang awalnya hanya hobi, tapi akhirnya bisa menghasilkan omzet jutaan rupiah per bulan dari bisnis ini.
7. Usaha produksi coco fiber dari serabut kelapa
Selain batok kelapa, serabut kelapanya juga bisa bernilai ekonomi.
Biasanya dibuang atau dibakar, padahal bisa diolah jadi coco fiber yang banyak dibutuhkan industri. Coco fiber digunakan untuk bahan kasur, jok mobil, hingga media tanam.
Pasarnya bahkan lebih besar di luar negeri. Ada pengusaha dari Aceh Utara yang berhasil meraup omzet puluhan juta per bulan dari bisnis ini.
8. Usaha villa bernuansa pedesaan
Tren wisata saat ini condong ke tempat-tempat alami. Orang kota ingin liburan ke daerah sejuk, tenang, dan jauh dari kebisingan.
Desa menjadi pilihan utama. Kalau desamu dekat dengan gunung, pantai, atau tempat wisata, peluang ini bisa dimanfaatkan. Tidak harus langsung membangun villa mewah, rumah sederhana pun bisa disulap jadi penginapan bernuansa alam.
Dengan promosi lewat media sosial atau platform booking online, tamu bisa datang dari berbagai daerah.
Usaha ini bisa jadi passive income jangka panjang karena tren wisata desa diprediksi terus meningkat.
Jadi, tinggal di desa bukan berarti hidup serba kekurangan.
Justru banyak peluang usaha yang bisa dikembangkan dengan modal terbatas namun hasil maksimal.
Dari mengolah minyak jelantah, daur ulang plastik, membuat briket kelapa, sampai membangun villa, semuanya punya potensi cuan besar.
Kuncinya bukan seberapa canggih idenya, tapi seberapa serius kita mengelola serta peka melihat peluang di sekitar.
Kalau selama ini kamu ragu pulang kampung karena takut tidak ada peluang, coba pikir ulang. Bisa jadi rezeki besar justru menunggu di desa tempat kamu berasal.(*)
COMMENTS